Kamis, 30 Juli 2009

Award dari manado....

Bukannya ge’er sih… aku senang bangeddd... ni dapat kehormatan mendapatkan award dari teman yang agak jauh…. (manado). Yup… untuk masalah award blog, aku termasuk orang yang jarang sekali mendapatkan award dari teman blogger… oleh karena itu (koma)… hehehehe… kesempatan banget dapat pe-er dari teman… jadinya gag tanggung-tanggung… begitu aku baca di shout-mix… langsung aja ku klik… muncul deh blog sang pemberi award… Hana… gitu aja aku kenal namanya… siapa pun dan bagaimanapun dia, dia itu teman baru yang sudah menganggapku sebagai salah satu teman yang bisa di beri penghargaan award… thank’s for that’s friend….

Nah, sebagai mana biasanya… tradisi pewarisan award ini mesti aku lakukan juga…. Sebagaimana yang Hana bilang, membuat dan mengikuti instruksi award ini memang aga’ rumit coy, but never mind… I will try….

Award ini sendiri merupakan Award yang ber-backlink, maka sahabat blogger yang menerima award ini akan secara otomatis mendapatkan backlink, dan jika kita mengikuti aturannya secara tepat maka blog kita akan mendapatkan banyak backlink dalam waktu yang singkat.
Dan pada akhirnya saya memutuskan para sahabat blogger yang menerima award ini adalah :

1. kanda Syamsul

2. D203L

3. Un_der_dak

4. Andi Has

5. Dely

6. Neny

7. Fitri

8. Mimi

9. Bani

10. Syifa


“Bagi siapa saja yang menerima award ini diharuskan untuk membagikan kembali award ini kepada sepuluh orang temannya. Dan selanjutnya si penerima award harus meletakkan link-link berikut ini di blog atau artikel kamu :

1. Rizky

2. Omtomi

3. Blognyaipank

4. My Music

5. Avanca Linux

6. Ote Tatsuya

7. Deogracias

8. Akhi Rido Wahyudi

9. Hana Mugiasih

10. Wawan

Aturannya begini :
sebelum kamu meletakkan link di atas, kamu harus menghapus peserta nomor 1 dari daftar. Sehingga semua peserta naik 1 level. Yang tadi nomor 2 jadi nomor 1, nomor 3 jadi 2, dst. Kemudian masukkan link kamu sendiri di bagian paling bawah (nomor 10). Tapi ingat ya, kalian semua harus fair dalam menjalankannya. Jika tiap penerima award mampu memberikan award ini kepada 5 orang saja dan mereka semua mengerjakannya , maka jumlah backlink yang akan didapat adalah

Ketika posisi kamu 10, jumlah backlink = 1
Posisi 9, jml backlink = 5
Posisi 8, jml backlink = 25
Posisi 7, jml backlink = 125
Posisi 6, jml backlink = 625
Posisi 5, jml backlink = 3,125
Posisi 4, jml backlink = 15,625
Posisi 3, jml backlink = 78,125
Posisi 2, jml backlink = 390,625
Posisi 1, jml backlink = 1,953,125

Dan semuanya menggunakan kata kunci yang kamu inginkan. Dari sisi SEO kamu sudah mendapatkan 1,953,125 backlink dan efek sampingnya jika pengunjung web para downline kamu mengklik link itu, kamu juga mendapatkan trafik tambahan.
Nah, silahkan copy paste saja, dan hilangkan peserta nomor 1 lalu tambahkan link blog/website kamu di posisi 10. Ingat, kamu harus mulai dari posisi 10 agar hasilnya maksimal. Karena jika kamu tiba2 di posisi 1, maka link kamu akan hilang begitu ada yang masuk ke posisi 10.”

Selamat mengambil award-nya, sobat. Tetap jalin silaturrahim kepada para blogger agar blog sobat cepat naik trafik pengunjungnya. Selamat kepada para sahabat blogger yg mendapat award.

Kamis, 25 Juni 2009

Minggu yang buat Pusing...

Pusing, akhir-akhir ini banyak banget yang datang en buat sedih... entah minggu ni minggu ujian apa minggu laknat. kalo harus milih sih, ini minggu ujian lah, biar bisa naik tingkat. emang sih, susah banget ujian-ujiannya... tapi mesti di lewatin.

Allah emang Maha Mengetahui... iya tahu banget kalo hambanya ini lagi jauh dari-Nya, makanya dibuat nginget lagi... Rabb... Maafkan hamba-Mu yang tidak tahu diri ini.......

Rabu, 24 Juni 2009

Award Pertamaku

Awalnya, masih pusing sih dengan yang namanya Award…. Trus, tak di sangka dan tak di dgua, eh… dapat kiriman sesuatu yang sangat berharga… dari Orang yang berharga juga tentunya… bukan Award sembarang Award, tapi Award yang mewarnai persaudaraan… wuiiiiiii… senangnya dapat penghargaa. Juju raja ya… ini adalah Award pertama yang ku dapatkan di perblogan…

Aku yakin dengan sebuah persaudaraan. Makanya senang banget dengan Award yang dikirim. Setelah mempelajari sedemikian rupa, dengan seksama… akhirnya aku pengen juga ngejalanin misi mendapatkan Award ini. Ya…. Gini deh caranya.

Terinspirasi dari sni, makanya saya pengen ngebagiin Award ini ke teman-teman yang udah memberikan banyak inspirasi. Terlepas dari mereka mau nerima atu tidak.

nha ni dia ni Awardnya

Sealanjutnya (sesuai instruksi dari yang ngasi) aku juga pengen ngasi ke mereka yang jadi inspirasi bagi aku tuk terus eksis di dunia yang tak karuan ini.

Nah ni Mereka.... (sebenarnya sih sepuluh, tapi banyak banget jadi aku tulis aja semua)

Ka' Adil
Kanda Ismawan
Kanda Sulthan
Kanda Liez
Kanda Syamsul
Awie
Arasy
Andi Hasmuliadi
Aqsha
D203L
Rustan
Bani
Mimi
Dely
Neny
Syifa

Kalian bisa kunjungi blog mereka dengan mengklik aja langsung....
Nah... jika ingin mendapatkan Award ini juga, lakukan langkah berikut:

1. Buat postingan mengenai award ini di blog sobat
2. Sebutkan siapa yang memberikan award beserta link blognya
3. Anugerahkan award ini kepada 10 sobat kamu yang paling memberi inspirasi dan sangat friendly.
4. Kunjungi blognya dan beritahukan kalau ada award dari kamu untuknya
5. Lakukan hal yang sama seperti yang memberikan award ke kamu

Besar harapanku, kalian lakukan juga, biar lebih mengeratkan persaudaraan gitu...
en, kalo ngga' sempat ngerjainnya, bukan berarti silaturahmi nggak ada... tetap kok..
keep spirit to write.....




Minggu, 21 Juni 2009

Parang Loe, Maut yang indah....





Air Terjun Parangloe, wuuuuuiiiiiiiiiii…. Muantap banget atu…. Air terjun ini ada di daerah Parangloe, kecamatan Bili-bili, kab. Gowa, Sulawesi Selatan… hari itu lagi ada agenda manjat-manjat sebenarnya. Namun karena kondisi arena yang gag memungkinkan, jadinya Cuma refling doang. But never mind, tetap happy ko’.

Kebetulan tu hari, kite-kite (hehehe) ada undangan ama teman-teman Fotografer (he…he… lupa apa namanya) yang lagi camping di sekitaran air terjun. Nah, jadi deh kita berangkat rame-rame. Awalnya, kita mikirnya air terjun ni biasa-biasa aja, sama ama air terjun laen.

Pas lagi asyik-asyiknya nikmatin air terjun ni, kan da Misba (senior… apa ya… ah bodo… pokoknya kanda gitu), jelasin ke kita-kita kalo air terjun itu udah sering nelan korban. Kronologisnya adalah…. Tanpa di sangka, terkadang air bah akan datang secara tiba-tiba. Nah, kunjungan itu adalah kali ke-empat kanda Misba berkunjung.

“Pada kunjungan pertama sampe ke tiga, air bah selalu dating secara tiba-tiba, untuk pertam dan ke dua ada korban meninggal, dan yang ketiga hanya hanyut terbawah arus, tapi tidak sampe mati… bla…bla…” jelasnya panjang lebar. Wuiiiiiiiiiiiiiiii…. Sadis amat, tiba-tiba tanpa di komando, ku ambil langkah seribu meninggalkan tengah sungai menuju ke tepian… sama aja cari mati namanya.

“Kalo warna air berubah, cepat-cepat mi tinggalkan sungai. Itu tanda yang bisa di baca…” jelasnya ke kami untuk mengetahui kapan air bah itu datang. Namun demikian, jarak perubahan air dan air bah itu tidak lama, bahkan sangat cepat. Wah… wah… ngeriiiiiii…

Namun, namanya dah niat tuk refling and climbing, ya… di terusin aja. En… Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, sampe kaki-kaki kite ninggalin tu tempat, air bahnya gag dating-datang….

Ah… laen kali pengen lagi ah…..

Selasa, 16 Juni 2009

Senyum kalian, Saudaraku....



kebersamaan ada pada hati kita semua
persaudaraaan di atas segalanya
kasih sayang menghiasi kehidupan kita
dalam satu ata kita bersama

kalian saudaraku
saudara pemberi semangat dalam tiap desah nafasku
saudara searah seiring sejalan terus bersatu
semoga tetap dalam langkah yang teguh

saudaraku, bahagia itu mahal
saudaraku, ceria itu mahal
saudaraku, wajah-wajah berseri itu mahal
namun semua adalah millik kita....

saudaraku....
akan kah ini hilang dari benak kalian..?
akankah persaudaraan ini berkurang seiring waktu yang berjalan..?
akankah semua ini musnah termakan peradaban...?

saudaraku...
kalian adalah tiang-tiang yang tangguh...
pada pundak kalian tertumpu beban-beban yang sangat berat..
namun aku yakin aku dan kalian mampu...

saudaraku...
wajah kalian cerah...
biarkan senyum itu terus mengembang seiring zaman..
seikhlas tawa kalian kala bercengkrama....

saudaraku...
wajah taka tampak keluh dan kesah..
biarkan resah itu bersembunyi di balik ketangguhan kalian
biarkan dunia berkata aku berubah karena kalian...
biarkan mereka berkata...
senyum itu bermakna...


Jangan Lupakan itu...


Teman...
kau temanku, teman baikku..
aku senang padamu..
kau pembangkit semangatku..
teman...
kau bagai setetes air di padang gersang
kau bagai bulan di antara bintang
kau bagai pelita yang bersinar terang
teman...
sekiranya semua itu terus ada pada dirimu
sekiranya itu tak pernah pudar dalam ragamu
sekiranya selamanya bersamamu...
teman....


Apa Cinta menurut Lu...?


“Dalam pandangan Mbak Husna dan Mbak Dewi sendiri, cinta itu apa sih…?”, kira-kira seperti itulah sepotong percakapan dalam adegan film KCB (Ketika Cinta Bertasbih) (he…he…he… belum nonton seluruhnya sih, baru liat-liat di om UTUBE….). Nah, sekiranya pertanyaan di tujukan ke kamu, atau jika nama Mbak Husna ama Mbak Dewi di situ diganti dengan nama kamu, kamu bakal jawab apa kira-kira..?

Ehm…Ehm… Cinta, kata ini mungkin nggak lagi menjadi sebuah rahasia di kalangan kita (anak muda maksudnya). Banyak devenisi yang di bangun oleh kata cinta itu sendiri. Hampir di setiap kepala memberi pengertian tentang kata cinta itu sendiri…. Nah, izinkan saya membawakan sebuah lagu (hallah…. Bang Roma atu…), maksud na…. Izinkan saya yang lemah, bodoh, kecil, pendek, buruk hmm….. apa lagi ya…?, (woiii.. fokus…) hehehehe…. Yup… Lanjutkan…!!! Saya juga kepengen memaparkan apa yang saya fahami tentang cinta itu sendiri….

Denger ya…. (baca kalleeee….)…..

Cinta…… (di iringi musik instrument “kitaro”) ni menurut saya, adalah perkara yang tak nampak namun jelas terasa… cinta…. Kadang memberi segudang kebahagiaan… memberi angan-angan tinggi… memberi harapan yang menjulang ke angkasa…. Memberi seberkas cahaya samar yang indah dalam gelap gulita… (mellow atuuu…….), namun bukan Cuma itu yang di berikan oleh cinta. Banyak cinta yang membawa bencana… banyak cinta yang berujung pengharapan yang hampa, banyak cinta yang memberi sekelumit kesusahan… banyak cinta yang mematahkan angan-angan… banyak cinta yang memadamkan cahaya kebahagiaan dan menjadikannya kegelapan dalam keghidupan… (iiiiii… serem nih cinta…)

Lanjut….

Yang paling dekat dengan cinta (menurut saya ni…) adalah pengerbonan, jadi… jika sekiranya kalian pengen menguji cointa seseorang, uji ia sejauh mana rela berkorban demi apa yang ia cintai….

Mungkin di antara kita kisah Qois dan Laila bukan lagi kisah yang asing…. Sebuah kisah percintaan yang betul-betul penuh dengan pengorbanan. Sekedar gambaran bahwa kematian Qois disebabkan oleh kecintaannya terhadap Laila. Adakah di antara kita yang mencintai, rela untuk itu? Yang kemudian Qois terkenal dengan julukan Majnun (artina teh gila…), gila oleh perasaan cintanya terhadap Laila.

Ataukah percintaan antara Romeo dan Juliet. Shinta dan Rama, Arjuna dan Sri kandi.. dan sebagainya. Nah, inilah mungkin yang menjadi gambaran kita ketika mendengar nama cinta. Jika benar demikian, sangat sempit pemikiran kita (nah looo… serius nieee…).

Cinta adalah perasaan ingin berkorban untuk sesuatu yang dicintai, dan pengorbanan itu tidak lain untuk mendapatkan balasan dari cinta itu sendiri. (wawan karuniawan…2009.. hehe..)

Nah, berangkat dari devinisi yang saya maksudkan di atas, banyak kita temui realita sekarang ini yang menyalah artikan cinta sebagai sebuah pengorbanan. Terutama di kalangan anak-anak yang baru saja memasuki fase remaja. Banyak di antara mereka yang menjadikan devinisi cinta sebagai pengorbanan untuk memuaskan syahwat yang ada pada diri mereka. Banyak kok kejadian yang terekspos ataupun tidak yang meberitakan tentang pemerkosaan atas nama cinta. Contohnya saja kejadian pemerkosaan yang melibatkan anak muda yang sedang mamadu kasih (baca di sini). Atau kasus pemerkosaan siswa SMP (baca di sini) oleh pacarnya sendiri. Nah ini sebagian kecil berita yang terekspos oleh media massa. Dan masih banyak lagi (coba deh, cari sendiri di om google). Sebagai bahan pelajaran tentunya, bukan sebagai contoh yang pengen di itru… awas lho….!.

Namun demikian, cinta adalah perasaan yang Allah SWT bekali untuk makhluknya, dan ada pada seluruh makhluk sebagai mana lgu bang Haji:
Perasaan insane sama Ingin cinta dan di cinta…
Hehe… Cuma tau itu… lanjutin sendiri ya…

Nah, cinta itu juga yang di inginkan Allah dari setiap hambanya. Allah ingin semua hambanya mengorbankan apapun hanya untuk Allah, hanya untuk sesuatu yang di ridhahi-Nya. Menyayangi istri karena Allah termasuk cinta kepada Allah, bersedekah semata-mata karena-Nya, melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya merupakan wujud kecintaan kita terhadap-Nya.

Bahkan nyawa ini tidak lebih berharga dari perintah Allah…..

Nah… friends, what about you?






Sabtu, 13 Juni 2009

Senyuman, Penawar....



Tak ada yang lebih indah dari senyuman

Yang terpancar dari sinar-sinar keikhlasan

Merasuk melalui mata member ketenangan

Pada jiwa-jiwa yang merindukan keindahan

Kau semai senyuman dalam penderitaan

Tak kau hiraukan keadaan dalam kekosongan

Kau tetap tersenyum menyambut ketidak pastian

Selangkah, setapak, sejengka; kan terlewatkan

Semua karena senyuman…

Tersenyumlah…

Bangkitlah…

Cerahlah…

Dalam asa yang tak pasti…

Resensi Buku : Inilah Rasul Sang Penyayang


KASIH SAYANG PROPORSIONAL OLEH MANNUSIA MULIA



Judul Asli : Rahmatuhu Shallallahu ‘alaihi wasallam bilmu’minin
Penulis : Dr. Raghib As-Sirjani
Judul Terjemahan : Inilah Rasul Sang Penyayang
Penerjemah : Nidlol Masyhud, Lc., Umarul Faruq Abubakar, Lc.
Akurator : Muhammad Syaifuddin
Editor : Muhtadawan Bahri
Penerbit : AQWAM
Ukuran : 15 x 23 cm ; 184 hal
Harga : Rp. 32.000,00







Rasulullah SAW adalah seorang nabi sekaligus rasul terakhir yang di utus oleh Allah SWT ke permukaan bumi ini. Rasul yang di utus untuk menyampaikan sebuah risalah yang sangat besar, risalah yang dimana ketika manusia mampu untuk berpegang teguh kepadanya, akan menukan jalan kehidupan yang di inginkan oleh Sang Khalid. Namun demikian, Nabi Muhammad SAW. sebagai Rasul juga adalah manusia biasa yang memiliki naluri dan keinginan seperti manusia lainnya. Terlebih lagi dia adalah sebagai kiblat bagi seluruh manusia untuk ber-ibrah. Oleh karenanya ia diciptakan dari kalangan manusia juga. Firman Allah SWT dalam surah At-Taubah: ayat 128 yang artinya:

“Sungguh telah dating kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min”

Sebagai seorang nabi, banyak hal yang tentunya di miliki oleh Nabi Muhammad SAW. yang tidak ada pada manusia lainnya, dan hal-hal tersebutlah yang membedakannya dengan manusia yang lain. Hal ini yang dituangkan oleh Dr. Raghib dalam buku ini. Raghib mengangkat salah satu sifat mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW, yakni sifat penyayang terhadap sesama. Raghib dengan menganggap bahwa kasih sayang ada pada diri Nabi Muhammad SAW. Tak akan bisa di bahas secara keseluruhan karena begitu luasnya, bahkan jika seluruh kehidupan ini hanya untuk mengkaji sifat penyayang di miliki oleh beliau, maka tidak akan cukup (Muqaddimah Buku Hal. Vii). Bukan tak berasas Penulis mngungkapkan demikan, Raghib menyertakan beberapa ayat yang menjadi pendukkung argument tersebut (Hal. Viii). Menurut Raghib, kasih sayang yang dimiliki Nabi Muhammad SAW adalah kasih sayang yang murni tanpa tendensi apapun yang didasari oleh hawa nafsu (Hal. ix).

Dr. Raghib banyak memaparkan kisah –kisah sebagai pendukung dari penjelasan tentang kasih sayang rasul kepada seluruh manusia, dan diolah dengan pemilihan bahasa novel, namun tetap berlandaskan pada kejadian yang sebenarnya yang diambil dari hadits-hadits shahih, misalnya saja pada kisah kasih sayang nabi terhadap anak kecil (Hal.21). penggunaan kalimat-kalimat yang tepat oleh Dr. Raghib untuk memaparkan isi dari buku ini merupakan salah satu kelebihan dari buka ini, yang kemudian diolah oleh penerjemah dengan bahasa yang tepat.

Penulis dalam memaparkan kisah kasih sayang Nabi SAW. Terhadap manusia membagi dalam tiap sub pembahasan, dan dalam tiap sub pembahasan itu sendiri beliau memaparkan contoh dari hadits-hadits Nabi SAW. Pada tiap sub babnya, belau membahas kasih sayang nabi terhadap orang-orang tertentu atau dalam masalah-masalah tertentu.

Selain itu, penulis juga menampilkan komentar-komentar dari orang-orang terkenal yang datang setelah masa Nabi SAW, tentang kepribadian beliau. Komentar yang dipaparkan sebagian besar datang dari para orientalis dan pemuka nasrani (contoh: Hal:11,27,33, dll…). Hal ini akan menjadi sebuah pertimbangan besar bagi pembaca bahwasanya kasih sayang beliau juga terkenal di kalangan non muslim. Penulis juga menambahkan penggalan berita-berita yang bertentangan dengan kepribadian Nabi SAW. Tanpa melupakan untuk menampilkan alamat situs tempat berita itu di sunting. Beliau bermaksud ingin menyampaikan kepada publik bahwa begitu sangat jauhnya sifat kasih sayang yang ada pada manusia di zaman ini dengan kasih sayang yang di tunjukan oleh Nabi SAW.

Pada dasarnya, buku ini menyajikan penyegaran bagi umat muslim pada khususnya dan seluruh manusia pada umumnya akan kasih sayang yang di tunjukan oleh Nabi SAW secara proporsional. Dalam artian Nabi SAW mampu menyeimbangkan dan menempatkan kasih sayangnya terhadap orang-orang tertentu, atau kleadaan-keadaan tertentu.


Jumat, 12 Juni 2009

Renungan



Pandangan mata tak nampak kelelahan dalam mengarungi luasnya kefanaan dunia. Sekujur tubuh terus merenung kekuasaan dari semua kejadian. Alangkah luas ciptaan Sang Pencipta keluasan, alangkah megah kemegahan Sang Pencipta kemegahan. Semua terhampar dengan aturan dan ketentuan masing-masing.

Seekor burung mendapatkan kebahagiaan pada dahan dan ranting pepohonan. Ketetapan ini dari Sang Pemberi kebahagian. Ketika seekor burung keluar dari apa yang ditetapkan oleh Sang Pemberi ketetapan, ia akan menemui kebinasaan dan kesengsaraan. Ketika ia mencoba mmencari kejayaan di dalam sangkar yang terbuat dari emas bertabur intan dan berlian, meskipun dengan jaminan makanan yang bernilai gizi tinggi, maka ia tidak akan menemui kebahagiaan.

Ada lagi seekor cacing, mencoba mencari kejayaan di luar apa yang telah di gariskan oleh Sang penguasa alam. Ia mencari kehidupan di atas permukaan tanah yang seharusnya telah ditetapkan bahwa kejayaannya adalah hidup di dalam tanah, maka iapun akan menemui kebinasaan. Datang seekor ayam, kemudian ayam tersebut menjadikannya santapan maka binasalah ia.

Demikianlah telah Ia buat semua batasan-batasan kebahagiaan pada seluruh makhluk-Nya. Dan barang siapa yang berani melanggar batasan itu, maka akan menemui kebinasaan selama-lamanya.

Maka telah Ia tetapkan kejayaan manusia pada agama. Sejauh mana manusia menjalankan agama sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Dan barang siapa keluar dari batasan itu, akan menemui kebinasaan sebagaimana binasanya cacing yang mencari kehidupan di permukaan tanah atau binasanya seekor burung yang berada dalam sangkar, ataukah binasanya seekor ikan yang mencari kebahagiaan di luar air.

HALUAN DALAM KEHIDUPAN




Kehidupan merupakan arus pembelajaran bagi mereka yang menginginkan kemuliaan yang abadi. Kehidupan juga merupakan gambaran yang sangat nyata bagi siapapun yang menginginkan kebahagiaan yang abadi. Namun demikian kehidupan duniawi bukanlah hal yang sesungguhnya. Jika sekiranya kita merasakan kenikmatan di dunia ini, maka itu sebatas kenikmatan yang akan hilang dengan sangat mudah.

Lalu mengapa harus ada kebahagiaan yang semu?, mengapa Tuhan tidak menjadikan kehidupan dunia ini menjadi kebahagiaan yang kekal, sehingga kita tidak lagi merasakan kesengsaraan? Benarkah Tuhan itu maha penyayang bagi seluruh hambanya dengan keadaan yang seperti itu?

Tuhan adalah Zat yang maha pengasih, Penyayang, Adil, Tak pilih kasih. Ini tidak dapat kita pungkiri. Dengan kemuliaan-Nya, Dia telah memberikan semua yang dibutuhkan olehkenal setiap hamba-Nya yang ada di permukaan bumi. Dengan demikian, apa alasan Tuhan menjadikan dunia ini sebagai sesuatu yang semu?

Hal itu merupaka rahasia Sang Pencipta, yang tak satupun makhluk mengetahui secara pasti apa alasan pasti dari keadaan itu. Namun demikian, Dia telah mengutus manusia-manusia pilihan, yang kita kenal dengan sebutan Nabi atau Rasul, untuk menyampaikan keadaan yang sebenarnya dari keadaan kehidupan itu sendiri.

Diaantara beberapa alasan yang sangat mendasar dari keadaan kehidupan itu sendiri ialah:

a) Dijadikannya kehidupan ini nikmat adalah sebagai pembanding bahwa sesuatu yang lebih nikmat ada di satu tempat yang kekal yakni surga.

b) Dijadikannya kehidupan dunia ini nikmat, adalah sebagai ujian bagi hawa nafsu. Hawa nafsu kita akan cenderung membawa kepada kenikmatan, sedangkan dunia ini bukanlah tempat untuk itu. Tempat untuk menyempurnakan hawa nafsu adalah syurga.

c) Dijadikan dunia ini nikmat, agar manusia bisa merasakan sebagian kecil dari kasih sayang Allah SWT. Sesungguhnya di dunia ini hanya sebagian dari semua yang dimiliki oleh Allah, termasuk kasih sayangn-Nya. Sedangkan kasih sayang yang sempurna akan Ia berikan bagi penghuni tempat segala kebahagiaan.

d) Kenikmatan Allah jadikan sebagai tantangan bagi seluruh makhluk, apaka ia akan bersyukur atas nikmat itu atau malah menjadikan ia kufur atas nikmat tersebut.

e) Salah satu kecenderungan manusia adalah menyukai yang enak-enak, oleh karenanya, Allah SWT menjadikan kesenangan itu sebagai janji bagi mereka yang taat. Dan contoh dari kenikmatan itu sebagian kecil telah Ia munculkan kepermukaan bumi ini.

Demikianlah sebagian dari alasan mengapa Dia menjadikan dunia ini penuh dengan kenikmatan.

Manusia pun telah diciptakan dengan sebaik-baik ciptaan. Mereka diciptakan dibarengi dengan penciptaan pikiran, hawa nafsu dan hati.

Dan dengan hal tersebut mereka akan mencari apa yang terbaik untuk diri mereka, dan dengan itu pula mereka akan bisa membedakan mana sebenarnya yang kekal dan abadi dan mana yang hanya kenikmatan semu.

Untuk Za....

bu...
langkah ini berheti sejenak...
darah tak lagi berdesir...
lamunan hilang dari benak...
gemuruh air mata kian membanjir...

ku dekap dalam tangan halus nan dingin...
ku usap pelan halus dalam dekapan...
telah kau pergi di kala ku tak ingin...
telah kau pergi ketika ku rindu buaian...

ibu....
aku tau...
aku tau ku banyak tak mendengar kata-katamu...
aku tau...
aku tau aku pun rindu kepadamu...
di saat tak lagi dapat ku lihat wajahmu yang sendu dan pilu...
bu....
maafkan aku....
bu... aku sayang padamu...

sekarang aku berjanji padamu....
aku kan jadi yang kau mau...
bu...
lihat anakmu...
tegar... tegar tanpamu...
meski ku bersembunyi di balik kesedihan yang teramat pilu..
bu...
aku tegar...
aku akan tegar...
menatap masa depan...
aku janji... ibu...

Bingung....

terkadang aku berpikir keras untuk merubah apa yang sebenarnya belum bisa untuk ku rubah... Namun semua itu terus saja menggangguku. aku tau dalam perjalanan ku yang telah lalu, aku belum pernah mampu berbuat sesuatu yang baru.. aku ingin jadi seseorang... terkadang sang ini, lain waktu sang itu....
aku bahkan tidak mengerti semua itu akan ada dalam hidupku. Yang lebih parah, aku belum mengerti apa yang telah kulalui.. hingga datang dalam benakku, bahwa aku hidup dengan tidak jelas... makanya hidup di jalani tanpa kejelasan saja... lahirlah manusia yang tidak tentu arah, yang tak tau apa dan kenapa atau mengapa...

banyak orang yang datag dalam kehidupanku... memberi ini, memberi itu, memberi apa yang tidak aku mengerti mengapa memreka memberiku itu dan ini.. ku ingin bertanya kepada mereka, namun aku takut mereka akan berkata kepadaku... LEMOT, TELMI, atau apalah.... aku jadi ragu, enggan,,, malu.... namun aku tetap tidak mengerti...

pasrah... namun aku tak mau untuk itu... aku tak pernah mendengar kata pasrah itu jadi kamus dalam hidupku... meskipun seluruh hidupku adalah gambaran kepasrahan itu sendiri....

hmmmmm.........
aku akan jadi apa dan bagaimana... aku tidak tahu..
apa kalian tahu...
kalian bisa menjelaskan...
tidak..
kalian hanya akan berkata... dasar..... ngngak tau diri...
atau apalah yang akan terlontar dari mulut kalian yang bersih, suci, meskipun cuma sok....
hmmmmmmmmmmmmmmm

maafkan aku kawan...
maafkan aku atas ketidakmengertian ku tentang hidup.. maafkan aku karena aku tidak mampu mengetahui apa yang kalian ketahui.. maafkan aku karena aku... tidak tahu apa-apa...

Selasa, 09 Juni 2009

Sebuah Pengaduan


Banyak yang ingin ku keluhkan kepada-Mu ya Rabb... namun banyak pula yang senantiasa menghambat niatku. Terkadang ingin ku ungkapkan segalanya dalam sujudku, namun untuk bersujud itu masih penuh kebimbangan. Jika ku tanyakan hatiku tentang-Mu, ia akan menjawab bahwa Engkau adalah yang tertinggi dari yang tertinggi, yang lebih mampu dari yang paling mampu. Yang mengerti apa yang tidak di mengerti oleh yang lain, namun meski demikian, masih juga ada keingin untuk berharap damn meminta selainmu.
Pernah ku bertanya pada diriku sendiri, apa yang engkau cari sebenarnya? apakah engkau mencari hal yang sebenarnya tidak boleh untuk seorang budak..... ataukah engkau mencari jalan lain untuk sesuatu yang telah digariskan.
Rabb....
Aku sering dengar dari mulut orang-orang suci-Mu, yang faham akan risalah yang Engkau berikan, akan arti larangan dan perintah-Mu. hati kecilku membenarkan dan juga mendorong untuk menyampaikan hal itu ke semua manusia. Namun terkadang ada sesuatu yang sangat kuat yang mendorong kaki, tangan, mata, telinga, dan seluruh anggota badanku yang lain untuk melakukan hal yang sebenarnya aku tau itu larangan dari-Mu.
Rabb...
Ketika mereka (yang tau ) mengatakan kepadaku bahwa kedekatan kepada-Mu adalah kunci dari segalanya, maka aku seakan merasa sangat jauh dari-Mu....
Rabb...
Tak ada siang yang aku lalui tanpa melakukan apa yang sebenarnya Engkau larang... begitu juga malam menjadi waktu yang tak lepas dari pembangkangan yang sebenarnya ku tau...
Rabb....
Engkau tau apa yang ada pada diriku... Aku tak mamu mengatakan bahwa engkau yang membiarkan ku dalam keadaan ini... karena Aku tau, Engkau masih menyayangiku.
Rabb....
Berikan kekuatan kepadaku untuk menjalankan apa-apa yang engkau ridha terhadapnya...
aku lemah dan tak berdaya.... semua hanya berlaku dengan keputusan-Mu......
yaaa Rabbilakalhamdu kamaa yan bagi lijalaali wajhika wa 'adziimi sulthaanik........

Hidup Baru...

Mengawali tulisanku di blog ini, entah perasaan senang karena berhasil buat blog baru, ataupun perasaan sedih karena blog yang lama telah di bajak. Namun demikian, tidak akan menghentikan langkahku untuk memblogger.......

Tega benar orang-orang yang kurang kerjaan membajak hasil karya orang, setelah tahuanan (hehehehe... 2 tahun...) telah berusaha mengembangkan blog, dengan mudah mereka membajak.. hiks...hiks... hiks...

namun dengan adanya blog baru yang aku bikin ini, mudah-mudahan akan menghilangkan kejengkelan dan sakit hati ama tu para pembajak..... sebeeeeeeeeeeeeelllllllllllll...........

huuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhh
gni aja mybe ngomel na.....

Bismillahi rahmani Rahim.... blog baru ini, mudah-mudahan akan bermamfaat.....
Ya Rabb... lindungi dari pembajak lagi ya....... Amin...

Selasa, 26 Mei 2009

Imam ahmad mengeluarkan dari Salamah bin Al-Akwa’ r.a. dia berkata, “Kami pulang bersama Rasulullah SAW ke Madinah setelah perjanjian Hudaibiyah. Setelah itu aku pergi lagi bersama Rabbah, pembantu Nabi SAW dengan naik kuda milik Thalhah bin Ubaidillah, untuk mengawasi onta-onta milik beliau. Setiba di Ghuls, Abdurrahaman bin Uyainah menyerang tempat penggembalaan onta-onta dan membunuh penggembalanya serta merampas seluruh onta.
“Hai Rabbah, bawa kuda ini dan naikilah hingga kamu dapat bertemu Thalhah, dan beri tahukan juga kejadian ini kepada Rasulullah,”kataku.

Kemudian aku berdiri di atas sebuah bukit dan berteriak sekeras-kerasnya sebanyak tiga kali mengarah ke madinah, “Tolong…!”. Setelah itu aku mengejar Abdurrahman dan kawan-kawannya dengan menghunus pedang dan juga melepaskan anak panah untuk menghabisi mereka. Hal ini kulakukan dari sela-sela pepohonan yang tumbuh banyak di tempat itu. Jika ada penunggang kuda yang mendekat kepadaku, aku akan bersembunyi di balik pohon dan menghabisi mereka dengan anak panahku sambil berkata “Aku ada Ibnul Al-Akwa’. Ini adalah hari kehinaan bagi kalian.”

Ketika hari menjelang siang, Uyainah bin Nadr Al-Ghazay menemui mereka untuk memberi bantuan. Saat mereka berada di celah bukit, aku naik ke atas bukit.
Uyainah bertanya kepada mereka tentang keadaan mereka, dan mereka menjawab bahwa pada malam harinya mereka telah di serang oleh seseorang yang membuat mereka kocar-kacir dan mengambil apapun yang ada di tangan mererka, kemudian meninggalkannya.

Maka Uyainah berpendapat bahwa aku masih mengikuti mereka, dan meminta beberapa orang untuk mencariku. Dipilihlah empat orang untuk mencariku dan mereka menuju ke atas bukit, kemudian setelah mereka mendekat kepadaku, aku pun bertanya kepada mereka.

“Apakah kalian mengenalku?”
“Memangnya siapakah engkau?”
“Aku Ibnul Al-Akwa’. Demi zat yang telah memuliakan wajah Muhammad, siapapun daantara kalian mencariku, mereka tidak akan menemukanku, dan siapapun di antara kalian yang kucari, mereka tidak akan lolos dariku.”

“Akupun beranggapan seperti itu pula” anggapan dari salah seorang di antara mereka.

Aku masih berada di tempatku ketika aku melihat rombongan berkuda yang di utus oleh Rasulullah yang sedang menyibak-nyibakkan pohon, yang berada paling depan adalah Al-Akram Al-Asady, lalu di belakangnya Abu Qatadah, lalu di susul Miqdad bin Al-Aswad. Ketika melihat kedatangan orang-orang ini, mereka pun melarikan diri.
Ibnul Akwa berkata, “Pada keesokan harinya Rasulullah SAW bersabda, “penunggang kuda yang paling baik adalah Abu Qatadah, dan pejalan kaki yang paling baik adalah Salamah.”
Dalam kesempaatan itu, beliau memberikan anak panah yang biasa di gunakan oleh pejalan kaki dan yang biasa digunakan oleh penunggang kuda kepada Salamah bin Al-Akwa’.

Begitulah yang di ceritakan di dalam Al-Bidayah, 4/152

Shirah Shahabat keteladanan orang-orang di sekitar Nabi, Syaikh Muhammad Yusuf Al Kandahlawy: 183.

Senin, 25 Mei 2009

Aku dan Hati

Ketika hati tak mampu lagi mengatakan "tidak" terhadap nafsu... maka kutanyakan.. "apa yang memaksamu untuk tidak berkata "tidak"?"... maka Hati menjawab.. " telah lama kau tak menjaga ku.. sekarang aku telah menjadi budak".. aku terperanjak... dan kukatakan padanya... bagaimana aku tidak menjaga mu... ia dengan mantapa menjawab.. " matamu telah membuka pintu penjagaanmu terhadapku...." aku terkulai lemas... dan berhenti berharap..
Sampai ketika kurasakan sentuhan lembut sang Hati di pundakku.... akupun mengankat kepalaku... dengan lembut ia berkata " masih bisa kau menjagaku sobat... masih ada kesempatan... selagi nyawa masih bersamamu, harapan itu masih ada.... "

Mataku berseri... dan kukatakan padanya.." hati, maafkan aku telah membiarkanmu di tumbuhi noda hitam... sekarang.. aku akan berusaha membersihkanmu, meski dengan bertahap.." hati menjawab.." aku akan selalu ada dalam kenbenaran, hanya saja sekarang akau lemah karena tak kau beri makan"... aku heran " hah... kau juga makan...?" kataku... Hati lalu menjawab..." aku makan dari hal-hal yang baik yang kau lakukan.. dan hal yang buruk yang kau tinggalkan...."

"Dari mana aku akan mendapatkan makanan mu...?" tanyaku lagi.... " dari apa yang digariskan oleh Sang Pemilik kerajaan Dunia dan Akhirat..." jawab Hati dengan tenang...... kukatakan pada Hati untuk membimbingku mendapatkan makanannya... dan ternyata makanan itu tak semudah yang ku bayangkan....

Sepertiga malam aku harus bangun katanya, dan bermunajad kepada ALLAH... melaksanakan puasa nawafil dan amalan-amalan lainnya... aku sempat berpikir bahwa aku tidak akan mampu untuk itu.... namun ia terus mendorongku… ia pun mengingatkan ku janji-janji akan balasan yang akan kudapatkan jia seandainya aku mampu menjaganya samapai Nyawa pergi dari ku…..

Sampai saat ini aku terus berharap mendapat binmbingan untuk memberimu makan, Hati…. Semoga engkau terus sehat dan kuat… aku ingin engkau bisa menang melawan tetanggamu yang telah jahat kepadaku, Nafsu…. Terus berjuang hati….

Ketika ia mengetahui kalimat di atas… dengan tenang ia menjawab… “Wan, jaga aku sekuatmu… aku tidak akan mampu bertahan sendiri… jangan biarkan aku lapar…. Jangan biarkan aku menjadi budak oleh tetanggaku itu…… bantu aku…”

“ Aku berjanji padamau, Hati… aku akan menjagamu sekuat tenagaku….”

Sabtu, 23 Mei 2009


Suatu ketika, aku berjalan menelusuri sebuah kota, kota yang akupun tak tahu dan tak pernah tahu sebelumnya. aku hanya merasakan bahwa langkah kakiku terus berjalan menelusuri tiap lorong, yang kemudian muncul di sebuah padang rumput yang luas, seluas mata memandang. tak ada tanda kehidupan makhluk selain akuk seorang diri. Ketakutan menyusup ke dalam tiap pori-poriku yang kemudian membuat bulu kudukku merinding...
Aku pun mencoba memandangi sekelilingku, namun lorong-lorong yang tadinya ku laluipun hilang seketika. Aku merasakan diriku berada dalam hamparan rumput hijau yang sangat luas, tak tahu harus ke mana. Galau, gelisah, takut, kini semua telah bercampur aduk.
Aku hanya bisa terduduk dan diam, diam dalam penantian yang tak pasti apa yang kunantikan. Bermacam bayangan kini mulai datang menghantui, bayangan-bayangan halus berwarna hitam silih berganti, lalu lalang di dalam pikiranku.
Aku terus dalam keadaan bimbang dan terdiam, ku pejamkan mataku, berharap agar semua bayangan itu hilang. Namun ketika mataku ku buka lagi, pemandangan rumput hijau yang luas kini telah berubah menjadi taman bunga yangat indah.... Innnndaaaaaaahhh sekali... Tak bisa ku gambarkan keindahannya. Perasaan yang tadinya menghantui, berubah seketika. sejuk, damai, tenang. Aku melihat banyak orang yang sedang bercanda bersama keluarga, teman, kenalan dan lain-lain. tidak ada kesedihan di wajah-wajah mereka. Yang ada hanya kebahagiaan, keceriaan, ketenangan.
Tiba-tiba sesosok yang sangat kukenal berlalu di hadapanku. Sangat jelas bahwa wajah itu tak asing bagiku, namun aku lupa siapa dia. Aku terus berpikir keras untuk mengetahui siapa dia. Dialah satu-satunya orang yang wajahnya tak asing di taman itu bagiku. Aku mengikutinya, dan ia tak mengetahuinya. Ia sedang berbahagia menikmati taman bersama seorang wanita yang tak kukenal.
Dengan mengintai, berjingkak, sesekali bersembunyi, aku mengikutinya. Dan ketika ia berbalik, aku terperanjat, terkejut tak percaya. yah, aku tak percaya, itu wajah yang setiap hari bersamaku, wajah yang tak pernah lepas dari diriku siang dan malam, wajah yang ku lihat ketika aku bercermin, yah, itu Aku. Apa yang Aku lakukan di taman ini. Aku belum mengerti. Sekarang ada keberanianku untuk menyapanya. Ku coba mendekatinya dengan perlahan, dengan hati-hati bermaksud agar tidak mengejutkannya. Semeter lagi aku berada di belakangnya, aku memegang pundaknya dan.... aneh, Aku tak bisa menyentuhnya. Aku heran...
Aku hanya diam terpaku melihatnya dalam kebahagiaan bersama seorang gadis. sayup-sayup kudengar perbincangan diriku bersama gadis yang berada di sampingnya.

"Sweety.." kataku (bayanganku) pada gadis itu, aku terperanjat. siapa dia yang di panggil Sweety.
"Bagaimana perasaan kamu setelah pernikahan kita?." hah... istriku, gadis yang di panggil Sweety ternyata Istriku.
"Aduh, Bocah... ya jelas senanglah, apa lagi kita udah punya BABY, Ma kasih ya Bocah". Hah, panggilan itu... panggilan Bocah itu... sepertinya tak asing juga bagiku. Akupun brusaha untuk mengingatnya, terus berusaha dan berusaha.. sampai kulihat seorang anak kecil yang berumuran sekitar 3 tahunan berlari ke arah mereka berdua (aku dan Sweety, istriku).
"Abi... Abi, Hamca balu aja dali maen bi, maen ama cucing, ada banyak cucing di cini bii.." Hamzah,
Aku bingung, aku bingung melihat keadaan ini, keadaan nama, sebutan-sebutan yang tidak asing, namun orang-orang selain diriku itu sangat asing,
Tiba-tiba kurasakan ada benda yang dingin mengguncang-guncangkan kakiku, terasa dingin... dan perlahan bayanganku bersama Sweety (istriku), Hamzah(BABYku)memudar dalam pandanganku, dan samar ku dengar suara seorang pria yang sangat kukenal menyapaku.
"Wan...Wan... Bangun Wan... Udah Subuh tu, ente belum Sholat.."
"eeeeee..."
Wah, Cuma mimpi.
Sweety....?
Hamzah..?
Thank's to You....

Jumat, 22 Mei 2009

BIDADARI (bag I)


Enam tahun silam, wajah itu selalu menjadi bunga dalam kehidupanku. Kelembutan dan kepolosannya seakan membakar perasaan manusiawiku sebagai seorang laki-laki normal. Tak kala rembulan itu melintas di arah pandanganku, semerbak keharuman jiwa bidadari akan merasuk dan menusuk sampai ke palung hatiku. Keindahan wajahnya telah memancarkan cahaya dan menerangi segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupannya. Sehingga setiap jengkal halaman rumahnya akan sangat indah di mataku, keluarganya menjadi orang yang sangat mulia dalam pandanganku, ayam-ayamnya menjadi hewan ternak yang ingin ku ternakkan dengan suka hati. Namun pada hakikatnya bukan taman itu, bukan keluarga itu, bukan ayam-ayam itu, tapi seseorang yang mewarnai kehidupannya dengan semua itu yang menjadikanku seperti itu.

Perjalanan yang mengesankan adalah perjalanan pagi hari, ketika semua penuntut ilmu berangkat menuju lahan tuntutan masing-masing. Bidadari itu akan menghiasi perjalanan pagiku, namun tak sepenggalpun keberanian dalam hati ini untuk menyampaikan kepadanya tentang perasaan ini. Langkah hanya mengalun, mengalun, dan mengalun, tanpa ada kata yang terucap untuk sbuah pengakuan sakral, cinta pertama.
“kok cuma diam wan?” mata itu, tak mampu sedikitpun ku menatapnya.
“eh.. anu…. kenapa….?” Hanya itu yang kulakukan, gugup.
Hari-hariku berlajut dengan irama yang monoton. Irama yang sama dan tak berubah, irama menyakitka
n yang kerap kali di sesali. Ah……. Bodoh.
Masih teringat dalam ingatanku, dan takkan pernah kulupakan. Suatu ketika, di tepi pantai. Sebuah pertemuan yang tak pernah di rencanakan, langkah yang lemah gemulai dari jauh dapat tertangkap oleh pandanganku, aku yakin itu dia, bidadariku. Dada berdebar, tensi darahku naik, nervous.
Perasaan itu tak hilang seiring langkahnya yang semakin mendekatiku.
“Dari mana wan..?” oh Tuhan, senyuman manis itu, tak bisa kulupakan dan tak ingin ku lupakan. Suara merdu itu, nyanyian merdu bidadari yang menanti mujahid di divan-divan mereka, indah.
“Dari… dari…
rumah” ku jawab sekenanya, bahkan aku sendiri luapa aku dari mana sebelumnya, dahsyat.
“Sendiri..?” pertanyaan itu bagai dawai biola yang di gesek dengan sentuhan yang sangat lembut, yang melahirkan desiran ringan dalam hatiku.
“Iya, kamu sendiri dari mana?.” Kukumpulkan ribuan kekuatan untuk menanyakan pertanyaan itu. Tak kuharapkan jawaban apapun, yang ada hanya mengisi ruang yang kosong dari percakapan. Bebtapa naifnya aku ini, bidadari itu.