Selasa, 26 Mei 2009

Imam ahmad mengeluarkan dari Salamah bin Al-Akwa’ r.a. dia berkata, “Kami pulang bersama Rasulullah SAW ke Madinah setelah perjanjian Hudaibiyah. Setelah itu aku pergi lagi bersama Rabbah, pembantu Nabi SAW dengan naik kuda milik Thalhah bin Ubaidillah, untuk mengawasi onta-onta milik beliau. Setiba di Ghuls, Abdurrahaman bin Uyainah menyerang tempat penggembalaan onta-onta dan membunuh penggembalanya serta merampas seluruh onta.
“Hai Rabbah, bawa kuda ini dan naikilah hingga kamu dapat bertemu Thalhah, dan beri tahukan juga kejadian ini kepada Rasulullah,”kataku.

Kemudian aku berdiri di atas sebuah bukit dan berteriak sekeras-kerasnya sebanyak tiga kali mengarah ke madinah, “Tolong…!”. Setelah itu aku mengejar Abdurrahman dan kawan-kawannya dengan menghunus pedang dan juga melepaskan anak panah untuk menghabisi mereka. Hal ini kulakukan dari sela-sela pepohonan yang tumbuh banyak di tempat itu. Jika ada penunggang kuda yang mendekat kepadaku, aku akan bersembunyi di balik pohon dan menghabisi mereka dengan anak panahku sambil berkata “Aku ada Ibnul Al-Akwa’. Ini adalah hari kehinaan bagi kalian.”

Ketika hari menjelang siang, Uyainah bin Nadr Al-Ghazay menemui mereka untuk memberi bantuan. Saat mereka berada di celah bukit, aku naik ke atas bukit.
Uyainah bertanya kepada mereka tentang keadaan mereka, dan mereka menjawab bahwa pada malam harinya mereka telah di serang oleh seseorang yang membuat mereka kocar-kacir dan mengambil apapun yang ada di tangan mererka, kemudian meninggalkannya.

Maka Uyainah berpendapat bahwa aku masih mengikuti mereka, dan meminta beberapa orang untuk mencariku. Dipilihlah empat orang untuk mencariku dan mereka menuju ke atas bukit, kemudian setelah mereka mendekat kepadaku, aku pun bertanya kepada mereka.

“Apakah kalian mengenalku?”
“Memangnya siapakah engkau?”
“Aku Ibnul Al-Akwa’. Demi zat yang telah memuliakan wajah Muhammad, siapapun daantara kalian mencariku, mereka tidak akan menemukanku, dan siapapun di antara kalian yang kucari, mereka tidak akan lolos dariku.”

“Akupun beranggapan seperti itu pula” anggapan dari salah seorang di antara mereka.

Aku masih berada di tempatku ketika aku melihat rombongan berkuda yang di utus oleh Rasulullah yang sedang menyibak-nyibakkan pohon, yang berada paling depan adalah Al-Akram Al-Asady, lalu di belakangnya Abu Qatadah, lalu di susul Miqdad bin Al-Aswad. Ketika melihat kedatangan orang-orang ini, mereka pun melarikan diri.
Ibnul Akwa berkata, “Pada keesokan harinya Rasulullah SAW bersabda, “penunggang kuda yang paling baik adalah Abu Qatadah, dan pejalan kaki yang paling baik adalah Salamah.”
Dalam kesempaatan itu, beliau memberikan anak panah yang biasa di gunakan oleh pejalan kaki dan yang biasa digunakan oleh penunggang kuda kepada Salamah bin Al-Akwa’.

Begitulah yang di ceritakan di dalam Al-Bidayah, 4/152

Shirah Shahabat keteladanan orang-orang di sekitar Nabi, Syaikh Muhammad Yusuf Al Kandahlawy: 183.

Senin, 25 Mei 2009

Aku dan Hati

Ketika hati tak mampu lagi mengatakan "tidak" terhadap nafsu... maka kutanyakan.. "apa yang memaksamu untuk tidak berkata "tidak"?"... maka Hati menjawab.. " telah lama kau tak menjaga ku.. sekarang aku telah menjadi budak".. aku terperanjak... dan kukatakan padanya... bagaimana aku tidak menjaga mu... ia dengan mantapa menjawab.. " matamu telah membuka pintu penjagaanmu terhadapku...." aku terkulai lemas... dan berhenti berharap..
Sampai ketika kurasakan sentuhan lembut sang Hati di pundakku.... akupun mengankat kepalaku... dengan lembut ia berkata " masih bisa kau menjagaku sobat... masih ada kesempatan... selagi nyawa masih bersamamu, harapan itu masih ada.... "

Mataku berseri... dan kukatakan padanya.." hati, maafkan aku telah membiarkanmu di tumbuhi noda hitam... sekarang.. aku akan berusaha membersihkanmu, meski dengan bertahap.." hati menjawab.." aku akan selalu ada dalam kenbenaran, hanya saja sekarang akau lemah karena tak kau beri makan"... aku heran " hah... kau juga makan...?" kataku... Hati lalu menjawab..." aku makan dari hal-hal yang baik yang kau lakukan.. dan hal yang buruk yang kau tinggalkan...."

"Dari mana aku akan mendapatkan makanan mu...?" tanyaku lagi.... " dari apa yang digariskan oleh Sang Pemilik kerajaan Dunia dan Akhirat..." jawab Hati dengan tenang...... kukatakan pada Hati untuk membimbingku mendapatkan makanannya... dan ternyata makanan itu tak semudah yang ku bayangkan....

Sepertiga malam aku harus bangun katanya, dan bermunajad kepada ALLAH... melaksanakan puasa nawafil dan amalan-amalan lainnya... aku sempat berpikir bahwa aku tidak akan mampu untuk itu.... namun ia terus mendorongku… ia pun mengingatkan ku janji-janji akan balasan yang akan kudapatkan jia seandainya aku mampu menjaganya samapai Nyawa pergi dari ku…..

Sampai saat ini aku terus berharap mendapat binmbingan untuk memberimu makan, Hati…. Semoga engkau terus sehat dan kuat… aku ingin engkau bisa menang melawan tetanggamu yang telah jahat kepadaku, Nafsu…. Terus berjuang hati….

Ketika ia mengetahui kalimat di atas… dengan tenang ia menjawab… “Wan, jaga aku sekuatmu… aku tidak akan mampu bertahan sendiri… jangan biarkan aku lapar…. Jangan biarkan aku menjadi budak oleh tetanggaku itu…… bantu aku…”

“ Aku berjanji padamau, Hati… aku akan menjagamu sekuat tenagaku….”

Sabtu, 23 Mei 2009


Suatu ketika, aku berjalan menelusuri sebuah kota, kota yang akupun tak tahu dan tak pernah tahu sebelumnya. aku hanya merasakan bahwa langkah kakiku terus berjalan menelusuri tiap lorong, yang kemudian muncul di sebuah padang rumput yang luas, seluas mata memandang. tak ada tanda kehidupan makhluk selain akuk seorang diri. Ketakutan menyusup ke dalam tiap pori-poriku yang kemudian membuat bulu kudukku merinding...
Aku pun mencoba memandangi sekelilingku, namun lorong-lorong yang tadinya ku laluipun hilang seketika. Aku merasakan diriku berada dalam hamparan rumput hijau yang sangat luas, tak tahu harus ke mana. Galau, gelisah, takut, kini semua telah bercampur aduk.
Aku hanya bisa terduduk dan diam, diam dalam penantian yang tak pasti apa yang kunantikan. Bermacam bayangan kini mulai datang menghantui, bayangan-bayangan halus berwarna hitam silih berganti, lalu lalang di dalam pikiranku.
Aku terus dalam keadaan bimbang dan terdiam, ku pejamkan mataku, berharap agar semua bayangan itu hilang. Namun ketika mataku ku buka lagi, pemandangan rumput hijau yang luas kini telah berubah menjadi taman bunga yangat indah.... Innnndaaaaaaahhh sekali... Tak bisa ku gambarkan keindahannya. Perasaan yang tadinya menghantui, berubah seketika. sejuk, damai, tenang. Aku melihat banyak orang yang sedang bercanda bersama keluarga, teman, kenalan dan lain-lain. tidak ada kesedihan di wajah-wajah mereka. Yang ada hanya kebahagiaan, keceriaan, ketenangan.
Tiba-tiba sesosok yang sangat kukenal berlalu di hadapanku. Sangat jelas bahwa wajah itu tak asing bagiku, namun aku lupa siapa dia. Aku terus berpikir keras untuk mengetahui siapa dia. Dialah satu-satunya orang yang wajahnya tak asing di taman itu bagiku. Aku mengikutinya, dan ia tak mengetahuinya. Ia sedang berbahagia menikmati taman bersama seorang wanita yang tak kukenal.
Dengan mengintai, berjingkak, sesekali bersembunyi, aku mengikutinya. Dan ketika ia berbalik, aku terperanjat, terkejut tak percaya. yah, aku tak percaya, itu wajah yang setiap hari bersamaku, wajah yang tak pernah lepas dari diriku siang dan malam, wajah yang ku lihat ketika aku bercermin, yah, itu Aku. Apa yang Aku lakukan di taman ini. Aku belum mengerti. Sekarang ada keberanianku untuk menyapanya. Ku coba mendekatinya dengan perlahan, dengan hati-hati bermaksud agar tidak mengejutkannya. Semeter lagi aku berada di belakangnya, aku memegang pundaknya dan.... aneh, Aku tak bisa menyentuhnya. Aku heran...
Aku hanya diam terpaku melihatnya dalam kebahagiaan bersama seorang gadis. sayup-sayup kudengar perbincangan diriku bersama gadis yang berada di sampingnya.

"Sweety.." kataku (bayanganku) pada gadis itu, aku terperanjat. siapa dia yang di panggil Sweety.
"Bagaimana perasaan kamu setelah pernikahan kita?." hah... istriku, gadis yang di panggil Sweety ternyata Istriku.
"Aduh, Bocah... ya jelas senanglah, apa lagi kita udah punya BABY, Ma kasih ya Bocah". Hah, panggilan itu... panggilan Bocah itu... sepertinya tak asing juga bagiku. Akupun brusaha untuk mengingatnya, terus berusaha dan berusaha.. sampai kulihat seorang anak kecil yang berumuran sekitar 3 tahunan berlari ke arah mereka berdua (aku dan Sweety, istriku).
"Abi... Abi, Hamca balu aja dali maen bi, maen ama cucing, ada banyak cucing di cini bii.." Hamzah,
Aku bingung, aku bingung melihat keadaan ini, keadaan nama, sebutan-sebutan yang tidak asing, namun orang-orang selain diriku itu sangat asing,
Tiba-tiba kurasakan ada benda yang dingin mengguncang-guncangkan kakiku, terasa dingin... dan perlahan bayanganku bersama Sweety (istriku), Hamzah(BABYku)memudar dalam pandanganku, dan samar ku dengar suara seorang pria yang sangat kukenal menyapaku.
"Wan...Wan... Bangun Wan... Udah Subuh tu, ente belum Sholat.."
"eeeeee..."
Wah, Cuma mimpi.
Sweety....?
Hamzah..?
Thank's to You....

Jumat, 22 Mei 2009

BIDADARI (bag I)


Enam tahun silam, wajah itu selalu menjadi bunga dalam kehidupanku. Kelembutan dan kepolosannya seakan membakar perasaan manusiawiku sebagai seorang laki-laki normal. Tak kala rembulan itu melintas di arah pandanganku, semerbak keharuman jiwa bidadari akan merasuk dan menusuk sampai ke palung hatiku. Keindahan wajahnya telah memancarkan cahaya dan menerangi segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupannya. Sehingga setiap jengkal halaman rumahnya akan sangat indah di mataku, keluarganya menjadi orang yang sangat mulia dalam pandanganku, ayam-ayamnya menjadi hewan ternak yang ingin ku ternakkan dengan suka hati. Namun pada hakikatnya bukan taman itu, bukan keluarga itu, bukan ayam-ayam itu, tapi seseorang yang mewarnai kehidupannya dengan semua itu yang menjadikanku seperti itu.

Perjalanan yang mengesankan adalah perjalanan pagi hari, ketika semua penuntut ilmu berangkat menuju lahan tuntutan masing-masing. Bidadari itu akan menghiasi perjalanan pagiku, namun tak sepenggalpun keberanian dalam hati ini untuk menyampaikan kepadanya tentang perasaan ini. Langkah hanya mengalun, mengalun, dan mengalun, tanpa ada kata yang terucap untuk sbuah pengakuan sakral, cinta pertama.
“kok cuma diam wan?” mata itu, tak mampu sedikitpun ku menatapnya.
“eh.. anu…. kenapa….?” Hanya itu yang kulakukan, gugup.
Hari-hariku berlajut dengan irama yang monoton. Irama yang sama dan tak berubah, irama menyakitka
n yang kerap kali di sesali. Ah……. Bodoh.
Masih teringat dalam ingatanku, dan takkan pernah kulupakan. Suatu ketika, di tepi pantai. Sebuah pertemuan yang tak pernah di rencanakan, langkah yang lemah gemulai dari jauh dapat tertangkap oleh pandanganku, aku yakin itu dia, bidadariku. Dada berdebar, tensi darahku naik, nervous.
Perasaan itu tak hilang seiring langkahnya yang semakin mendekatiku.
“Dari mana wan..?” oh Tuhan, senyuman manis itu, tak bisa kulupakan dan tak ingin ku lupakan. Suara merdu itu, nyanyian merdu bidadari yang menanti mujahid di divan-divan mereka, indah.
“Dari… dari…
rumah” ku jawab sekenanya, bahkan aku sendiri luapa aku dari mana sebelumnya, dahsyat.
“Sendiri..?” pertanyaan itu bagai dawai biola yang di gesek dengan sentuhan yang sangat lembut, yang melahirkan desiran ringan dalam hatiku.
“Iya, kamu sendiri dari mana?.” Kukumpulkan ribuan kekuatan untuk menanyakan pertanyaan itu. Tak kuharapkan jawaban apapun, yang ada hanya mengisi ruang yang kosong dari percakapan. Bebtapa naifnya aku ini, bidadari itu.

Pelangi itu Indah....?

Merah, kuning, hijau…. Di langit yang biru… potongan lagu tentang pelangi yang terus di nyanyikan oleh anak-anak…. Karena keindahannya… hemmmm.. betulkah pelangi itu indah…? Terlepas dari perbedaan kecintaan atau kebencian manusia terhadap sesuatu, kebanyakan orang beranggapan bahwa pelangi adalah sebuah gambaran alam yang mengandung makna indah, cantik, elok, atau apalah segala macam…
Namun di balik keindahan pelangi banyak mengandung gambaran kebusukan dan kemunafikan, ini terlepas dari makna bahwa semua ciptaan ALLAH itu indah… dan baik…
Gambaran bahwa perlangi itu indah ternyata hanya dari kejauhan saja… ketika kita mendekat., perlahan pelangi itu akan menghilang… berarti keindahan pelangi itu hanya bersifat keindahan yang semu… tidak bisa menjadi sebuah acuan keindahan yang sempurna… sehingga banyak memakan korban pemuja keindahan pelangi…. Salah satu contoh korban pelangi adalah mereka yang melahirkan mitos bahwa 7 bidadari yang sedang mandi di sebuah kolam jika pelangi nampak… ini mereka ambil dari gambaran sebuah keindahan bidadari yang ada dalam angan-angan mereka, kemudian di tuangkan ke dalam pemikiran yang kolot seperti itu…. lahirlah mitos yang kolot…
dan sekarang bermunculan pemuja pelangi yang terlena dengan keindahan pelangi… tertuang dalam puisi, dan menjadikannya sebagai lambang keindahan…. ketika seorang pria menyukai seorang wanita, maka akan menggambarkan wanita itu sebagai sebuah pelangi yang begitu indah…. ataukah seseorang yang menyukai bunga… dan kemudian menggambar di atas kertas mereka sebuah gambar bungan yang memiliki tiga warna… gambaran sebuah pelangi… dan yang paling parah lagi, pecandu narkoba melambangkan ganja dengan sebuah kenikmatan yang kemudian melahirkan rasta…. merah kuning hijau….. betul-betul sebuah keindahan rupanya……

Minggu, 17 Mei 2009

PALESTINA PINTU KEMENANGAN



Kemenangan Islam yang telah Nabi SAW janjikan akan menjadi sebuah kenyataan, karena janji Rasulullah merupakan janji Allah, dan janji Allah lebih pasti daripada terbitnya matahari esok hari.

Gempuran yang semakin menjadi-jadi telah dilakukan oleh bangsa keturunan kera dan babi. Mereka dengan bangganya menyampaikan kepada dunia, bahwa mereka mampu mengusir orang-orang asli(bangsa Palestina) dari tanah air mereka. Mereka dengan bangganya mempertontonkan kepada dunia, bahwa Umat Muslim seluruh dunia hanya mampu melihat saudara mereka di bantai di tanah airnya sendiri tanpa dapat berbuat apa-apa. Bahkan mereka mampu membungkam mulut PBB, yang katanya akan menciptakan perdamaian dunia.
Namun tanpa sadar, mereka telah membukakan pintu kemenangan dan penguasaan dunia yang telah dijanjikan oleh Nabi SAW. Tanpa sadar, mereka telah menyulut api perjuangan yang akan berkobar dalam dada para pejuang muslim, bukan hanya di Palestina sana, namun akan ada pergerakan yang besar dari seluruh Umat Muslim Dunia.


hai...............
kalian bangsa yang telah membunuh para Nabinya..............
kalian pasang telinga kalian baik-baik, dimanapun kalian berada............
dan kalian yang berada di belakang pergerakan zionis Israel........
kalian harus tau, bahwa Umat Muslim tak kan pernah menyerah.......
mereka mendapat jaminan dari Tuhannya...
mereka mendapatkan dua janji dari Tuhannya............
kehidupan yang mulia dengan kemanangan atas kalian.............
ataupun kematian yang mulia atas pembunuhan kalian.........


namun kalian........
apa yang akan kalian dapatkan..........
mati sia-sia.......
kalian akan merasakan kedahsyatan pertempuran para tentara Muhammad.............
kalian akan merasakannya
begitu juga dengan kalian yang bersama dengan zionis Israel......
atau kalian yang bekerja sama dengan mereka................
semoga ALLAH membukakan jalan bagi kalian.............
bertobatlah wahai musuh ALLAH............