Sabtu, 04 Juni 2011

Bunda


Berawal dari menuls sebuah status di Facebook (FB), akhirnya terinspirasi untuk menjadikan sebuah catatan yang lebih besar daya tampung karakternya dibanding status *ma'lum, pengen curhat...

Tepatnya... Sabtu malam (4 Juni 2011), sedang asyik-asyiknya ngenet-an, tiba-tiba pengen dengar suara Bunda, Kangen ceritana... singkat cerita, hape ku ambil, pulsa ku cek, nama bunda ku cari di daftar, ku pencet tombol memanggil, terdengar suara Tuuuut...tuuuut.... lumayan lama sih, ku sangkanya bunda sudah tidur *jam 11 malam cing.. sampai terdengar suara operator cewek ngomong kalo nomor bunda lagi sibuk, jangan di ganggu.. *haaaa.. ngarang... trus ku coba lagi yang ke sekian kalinya *hehehe.. baru juga dua kali... terdengar suara "tuuuut...tuuut...tutt... Assalamu alaikum..." haa... akhirnya, pikirku, ternyata bunda belum tidur. "wa alaikum salam Ma (aku manggil mama ke bunda).. belum tidur ki..? kataku ke bunda, "belum pi na'.. nonton(g)2 ji sama bapa'mu ini.. kenapa ko..?" suara bunda terdengar jelas di telingaku, ku hayati, kurenungi, kusadari bahwa ternyata bunda sudah berumur, sudah seperti nenekku dulu waktu akau masih kecil-kecil.. "Wan... kenapako na'... " panggilannya menyadarkan aku kalo ako sedang berbincang dengannya via HP, " iye' ma... nda' ji... bemana mi (bagaimana.red.. hallah ^_^) kabarta?"... " Alhamdulillah na'.. Kau iyya..?" tanyanya balik, ku jawab sebagaimana jawaban umumnya, "bae-bae' ji ma'..."

begitulah perbincangan antara kami berlanjut, semua berjalan sekenanya, ku jawab semua pertanyaan darinya, begitu juga dia menjawab semua pertanyaan dari ku. mulai dari masalah kondisi rumah, saudara sepupuku yang tinggal bersamaku, omku yang juga tinggal serumah denganku, adikku yang baru saja pulang dari KKN, dan semua yang berhubungan antara aku, sepupuku, omku, dan adikku... semua berjalan dengan santai.. nyaman.. lantunan suara tuanya seperti sengatan kistrik gelombang tinggi yang menggetarkan setiap perasaan dalam diriku *lebay coy... semua berjalan begitu saja, sampai ketika ia mulai mengangkat kerinduannya pada semua anak-anaknya, harapan yang besar baginya dari setiap anak-anaknya, aku tau... aku tau kalau sebenarnya ia sementara meneteskan air mata pada saat itu anmun sekuat hati ia tampakkan ketegaran dalam dadannya hanya untuk enjaga jangan sampai aku jatuh dan lemah dengan air matanya, aku tahu bahwa pengharapan yang pernah ada sewaktu kami (anak-anaknya) masih kecil-kecil sebagian besar hilang... semua kondisi yang mereka (bunda dan ayahanda) temui sekarang ini mungkin sangat jauh dari yang mereka harapkan... namun semua itu mereka tepis, mereka sangat demokrat, mereka melebur semua egoisme keinginan mereka hanya untuk senyum di wajah kami terhadap pencapaia-pencapaian kami...

semua itu muncul dalam benakku, seiringin dengan kata-katanya yang terus mengalir di seberang sana... nasehat demi nasehat meluncur halus keluar dari speaker Hp-ku, ingin rasanya pada saat itu ku katakan padanya.. "maafkan anakmu bunda, masih belum mampu menunjukan padamu apa yang Allah dan Rasulnya kehendaki, dan yang bunda dan ayahanda harapkan dari anakmu ini.." ingin rasanya ku buka tabr jarak antara aku dan bunda dan kutunjukan pada bunda betapa lemahnya diriku tanpa kasih sayangnya, motivasinya, doronganya, bimbingannya... ingin juga ku peluk bunda dan berkata padanya bahwa "Aku rindu Bunda..."...

"Wan... Wan..." suaranya kembali menyadarkan ku, "iye' ma..." jadi kapan selesai kuliah mu.. nah, inilah babak yang kunanti, pertanyaan yang sangat sulit untuk kujelaskan bunda, pertanyaan itu berusaha ku alihkan ke pembahasan lain yang kira-kira mendekati, dan akhir nya pertanyaan itu seperti pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, bagiku kukira seperti itu, namun ku tau bundaku selalu faham dengan kondisiku... ia faham bahwa aku belum punya jawaban untuk pertanyaannya itu, makanya ia tidak sampai mengulang dua kali pertanyaan tersebut, itulah Okenya Bundaku, selalu mengerti kondisi anaknya...

the next... terdengar suara Teeeeeeet.. di hp-ku, aku baru ingat kalo pulsaku memang sedikit, so... dengan sigap kukatakan pada bunda " Ma'... habis mi pulsaku, beso' (K)2 pi sa telpon(g) kilagi nah.. salam sama papa' (panggilan ku ke yanda).." " iye' na'... bae-bae ko nah... fokus kuliah mu dulu, baru urus yang lain.. Assalamu alaikum.." "waalaikum salam iye' ma.." kututup HP-ku, kuraba pipiku, hehehe... kecengenganku datang... ternyata, aku kangen Bunda...

Untuk Ssebuah Do'a

اللهم اغفرلي زولوالدي ورحمهما كما ربياني صغيرا