Senin, 25 Mei 2009

Aku dan Hati

Ketika hati tak mampu lagi mengatakan "tidak" terhadap nafsu... maka kutanyakan.. "apa yang memaksamu untuk tidak berkata "tidak"?"... maka Hati menjawab.. " telah lama kau tak menjaga ku.. sekarang aku telah menjadi budak".. aku terperanjak... dan kukatakan padanya... bagaimana aku tidak menjaga mu... ia dengan mantapa menjawab.. " matamu telah membuka pintu penjagaanmu terhadapku...." aku terkulai lemas... dan berhenti berharap..
Sampai ketika kurasakan sentuhan lembut sang Hati di pundakku.... akupun mengankat kepalaku... dengan lembut ia berkata " masih bisa kau menjagaku sobat... masih ada kesempatan... selagi nyawa masih bersamamu, harapan itu masih ada.... "

Mataku berseri... dan kukatakan padanya.." hati, maafkan aku telah membiarkanmu di tumbuhi noda hitam... sekarang.. aku akan berusaha membersihkanmu, meski dengan bertahap.." hati menjawab.." aku akan selalu ada dalam kenbenaran, hanya saja sekarang akau lemah karena tak kau beri makan"... aku heran " hah... kau juga makan...?" kataku... Hati lalu menjawab..." aku makan dari hal-hal yang baik yang kau lakukan.. dan hal yang buruk yang kau tinggalkan...."

"Dari mana aku akan mendapatkan makanan mu...?" tanyaku lagi.... " dari apa yang digariskan oleh Sang Pemilik kerajaan Dunia dan Akhirat..." jawab Hati dengan tenang...... kukatakan pada Hati untuk membimbingku mendapatkan makanannya... dan ternyata makanan itu tak semudah yang ku bayangkan....

Sepertiga malam aku harus bangun katanya, dan bermunajad kepada ALLAH... melaksanakan puasa nawafil dan amalan-amalan lainnya... aku sempat berpikir bahwa aku tidak akan mampu untuk itu.... namun ia terus mendorongku… ia pun mengingatkan ku janji-janji akan balasan yang akan kudapatkan jia seandainya aku mampu menjaganya samapai Nyawa pergi dari ku…..

Sampai saat ini aku terus berharap mendapat binmbingan untuk memberimu makan, Hati…. Semoga engkau terus sehat dan kuat… aku ingin engkau bisa menang melawan tetanggamu yang telah jahat kepadaku, Nafsu…. Terus berjuang hati….

Ketika ia mengetahui kalimat di atas… dengan tenang ia menjawab… “Wan, jaga aku sekuatmu… aku tidak akan mampu bertahan sendiri… jangan biarkan aku lapar…. Jangan biarkan aku menjadi budak oleh tetanggaku itu…… bantu aku…”

“ Aku berjanji padamau, Hati… aku akan menjagamu sekuat tenagaku….”

Tidak ada komentar: