Selasa, 16 Juni 2009

Apa Cinta menurut Lu...?


“Dalam pandangan Mbak Husna dan Mbak Dewi sendiri, cinta itu apa sih…?”, kira-kira seperti itulah sepotong percakapan dalam adegan film KCB (Ketika Cinta Bertasbih) (he…he…he… belum nonton seluruhnya sih, baru liat-liat di om UTUBE….). Nah, sekiranya pertanyaan di tujukan ke kamu, atau jika nama Mbak Husna ama Mbak Dewi di situ diganti dengan nama kamu, kamu bakal jawab apa kira-kira..?

Ehm…Ehm… Cinta, kata ini mungkin nggak lagi menjadi sebuah rahasia di kalangan kita (anak muda maksudnya). Banyak devenisi yang di bangun oleh kata cinta itu sendiri. Hampir di setiap kepala memberi pengertian tentang kata cinta itu sendiri…. Nah, izinkan saya membawakan sebuah lagu (hallah…. Bang Roma atu…), maksud na…. Izinkan saya yang lemah, bodoh, kecil, pendek, buruk hmm….. apa lagi ya…?, (woiii.. fokus…) hehehehe…. Yup… Lanjutkan…!!! Saya juga kepengen memaparkan apa yang saya fahami tentang cinta itu sendiri….

Denger ya…. (baca kalleeee….)…..

Cinta…… (di iringi musik instrument “kitaro”) ni menurut saya, adalah perkara yang tak nampak namun jelas terasa… cinta…. Kadang memberi segudang kebahagiaan… memberi angan-angan tinggi… memberi harapan yang menjulang ke angkasa…. Memberi seberkas cahaya samar yang indah dalam gelap gulita… (mellow atuuu…….), namun bukan Cuma itu yang di berikan oleh cinta. Banyak cinta yang membawa bencana… banyak cinta yang berujung pengharapan yang hampa, banyak cinta yang memberi sekelumit kesusahan… banyak cinta yang mematahkan angan-angan… banyak cinta yang memadamkan cahaya kebahagiaan dan menjadikannya kegelapan dalam keghidupan… (iiiiii… serem nih cinta…)

Lanjut….

Yang paling dekat dengan cinta (menurut saya ni…) adalah pengerbonan, jadi… jika sekiranya kalian pengen menguji cointa seseorang, uji ia sejauh mana rela berkorban demi apa yang ia cintai….

Mungkin di antara kita kisah Qois dan Laila bukan lagi kisah yang asing…. Sebuah kisah percintaan yang betul-betul penuh dengan pengorbanan. Sekedar gambaran bahwa kematian Qois disebabkan oleh kecintaannya terhadap Laila. Adakah di antara kita yang mencintai, rela untuk itu? Yang kemudian Qois terkenal dengan julukan Majnun (artina teh gila…), gila oleh perasaan cintanya terhadap Laila.

Ataukah percintaan antara Romeo dan Juliet. Shinta dan Rama, Arjuna dan Sri kandi.. dan sebagainya. Nah, inilah mungkin yang menjadi gambaran kita ketika mendengar nama cinta. Jika benar demikian, sangat sempit pemikiran kita (nah looo… serius nieee…).

Cinta adalah perasaan ingin berkorban untuk sesuatu yang dicintai, dan pengorbanan itu tidak lain untuk mendapatkan balasan dari cinta itu sendiri. (wawan karuniawan…2009.. hehe..)

Nah, berangkat dari devinisi yang saya maksudkan di atas, banyak kita temui realita sekarang ini yang menyalah artikan cinta sebagai sebuah pengorbanan. Terutama di kalangan anak-anak yang baru saja memasuki fase remaja. Banyak di antara mereka yang menjadikan devinisi cinta sebagai pengorbanan untuk memuaskan syahwat yang ada pada diri mereka. Banyak kok kejadian yang terekspos ataupun tidak yang meberitakan tentang pemerkosaan atas nama cinta. Contohnya saja kejadian pemerkosaan yang melibatkan anak muda yang sedang mamadu kasih (baca di sini). Atau kasus pemerkosaan siswa SMP (baca di sini) oleh pacarnya sendiri. Nah ini sebagian kecil berita yang terekspos oleh media massa. Dan masih banyak lagi (coba deh, cari sendiri di om google). Sebagai bahan pelajaran tentunya, bukan sebagai contoh yang pengen di itru… awas lho….!.

Namun demikian, cinta adalah perasaan yang Allah SWT bekali untuk makhluknya, dan ada pada seluruh makhluk sebagai mana lgu bang Haji:
Perasaan insane sama Ingin cinta dan di cinta…
Hehe… Cuma tau itu… lanjutin sendiri ya…

Nah, cinta itu juga yang di inginkan Allah dari setiap hambanya. Allah ingin semua hambanya mengorbankan apapun hanya untuk Allah, hanya untuk sesuatu yang di ridhahi-Nya. Menyayangi istri karena Allah termasuk cinta kepada Allah, bersedekah semata-mata karena-Nya, melaksanakan semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya merupakan wujud kecintaan kita terhadap-Nya.

Bahkan nyawa ini tidak lebih berharga dari perintah Allah…..

Nah… friends, what about you?






Tidak ada komentar: